Pedagang Kuliner Keluhkan Sembako Mahal
Ilustrasi--
radarkaur.co.id, KAUR TENGAH - Naiknya harga kebutuhan pokok, selama beberapa waktu terakhir dikeluhkan oleh pedagang kuliner di Kecamatan Kaur Tengah. Terjadi penurunan omset hingga 50 persen, dibanding sebelum meroketnya harga sembako.
Cecep Efendi (32) warga Desa Padang Hangat, pedagang bakso keliling mengatakan, penurunan omset penjualan. Bukan lantaran berkurangnya konsumen.
Namun lantaran membengkaknya modal jualan. Hal tersebut telah terjadi selama dua bulan terakhir.
BACA JUGA: Pemilik Ternak di Dua Kecamatan Mulai Khawatir
"Konsumen tetap ada dan tak kurang. Cuma modalnya saja yang membengkak. Kita ambil contoh. Dulu cabai rawit bisa dibeli seharga Rp 60 ribu. Kini harganya Rp 120 ribu lebih," ungkapnya pada RKa, Minggu (17/7).
Ia juga mengatakan, kenaikan harga tak hanya pada komoditi cabai jenis rawit. Kebutuhan lain yang usahanya seperti sayur-sayuran, bihun, serta saus kecap juga mengalami kenaikan harga beli.
Hal tersebut membuat keuntungan yang didapat kian tipis.
BACA JUGA: Penutupan Matrikulasi SMAN 10 Pentagon di Pantai Laguna
"Kalau mau naikkan harga jual. Kalau saya, nominal kenaikan hanya diangka Rp 2 ribu. Nanti kalau kemahalan juga gak ada yang mau beli," pungkasnya.
Hal yang sama diakui Jackson (54) pemilik rumah makan di Kelurahan Tanjung Iman masih disatu kecamatan. Ditengah meroketnya harga kebutuhan pokok.
BACA JUGA: Hamil, Tersangka Investasi Bodong Belum Ditahan Polisi
Meski tak menaikkan harga jual makanan hasil produksi. Mensiasatinya, dilakukan sedikit pengurangan porsi pada kuliner yang dijual.
"Misalnya, satu ekor ikan ukuran sedang, itu selama ini dibagi dua, sekarang dibagi tiga. Seperti itulah supaya kami pedagang kecil ini bisa dapat sedikit untung," ungkapnya. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: